Thursday, November 24, 2011

Mengeluh kepada sesama rakyat v.07

Soal UMR:

Sebenarnya rakyat juga salah. Kenapa baru demo sekarang, dulu waktu dpr malas malas cuma wartawan yang paling banyak demo. Ini menunjukkan rakyat tidak menghormati diri sendiri.
Kita hidup puji Tuhan di negara demokrasi, hukum berasal dari kita adalah kuasa dan kekuatan kita. Tapi kita sendiri suka melanggar, contohnya masalah buang sampah dan aturan lalu lintas, dan mungkin masalah perpajakan.
Si pelayan (DPR) merasa bosnya tidak serius, tidak perduli, ya mereka leha-leha saja bikin aturan tidak up to date, mustinya aturannya sudah siap dari tahun lalu, tahun ini tinggal di review sedikit sudah gol... tapi tidak, kenapa? Karena dari bos sendiri (rakyat) tidak ada permintaan. Tidak ada demand untuk bikin hukum yang bagus.
Setiap kita melanggar hukum kita itu menyabotase diri sendiri.

Setelah nonton Metro TV sore ini, saya dengar orang ngomong kira-kira:
- Ini akibatnya kalau pemerintah tidak tegas (orang demo merusak dan rusuh) - Komentar saya: Ini akibatnya kalau rakyat tidak tegas.

- Orang demo rusuh dan bakar-bakar ban, ngeblok jalan - Komentar saya: "DPR: Bos saja mengacau, kita juga aaah...."

- Perusahaan kecil harusnya diizinkan membayar gaji minimum lebih murah daripada perusahaan-perusahaan yang lebih besar (UMR progresif) - Komentar saya: Setuju.

(kayak koran Fajar... hehehe)
-------------------------

Kita Indo bisa juga ikut-ikutan demo global "Occupy" yang terjadi di Amerika dan Inggris, tapi kita jangan Occupy BEI, kita Occupy Parpol suruh adili dan perbaiki dan/atau ganti anggota-anggota DPR yang tidak berintegritas.

No comments:

Post a Comment